Menanti Keputusan Komdis

Madura United FC - Direktur Utama (Dirut) PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq menyayangkan perilaku striker asing Fernando Rodriguez. Bomber asing itu melakukan tendangan berbahaya ke kepala fullback Madura United Novan Setya Sasongko, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (23/8/2022).

 

Sorotan pria yang biasa disapa Habib itu juga tidak terlepas perilaku kurang baik yang dilakukan oleh pemain asing, yang notabene didatangkan guna membantu meningkatkan profesionalisme sepak bola Indonesia.

 

Diketahui, setiap kontestan Liga 1 2022 2023 diizinkan untuk mendaftarkan empat pemain asing ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi. Rinciannya, tiga pemain asing bebas dan satu pemain asing Asia.

 

"Kami menyayangkan perilaku tidak sportif dan sengaja menendang kepala pemain. Apalagi dilakukan oleh pemain asing yang didatangkan untuk ikut meningkatkan profesionalisme sepakbola Indonesia. Komdis (Komisi Disiplin PSSI) harus melihat rekaman tersebut dan kami menunggu penilaian mereka," jelasnya.

 

Sikap menyayangkan itu tidak hanya ditujukan kepada target man asal Spanyol itu. Namun, Habib melihat keputusan wasit yang tidak mengeluarkan teguran. Padahal, kejadiannya dekat dengan asisten wasit 1. Tapi, pengadil lapangan laga Madura United versus Persis Solo itu tetap menyatakan play on.

 

"Tindakan kasar tanpa bola yang berpotensi mencederai pemain dan bahkan bisa menghilangkan nyawa tersebut, juga karena kapasitas wasit yang kurang baik dalam memimpin Liga 1." tambahnya.

Sorotan serupa datang dari Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali. Dia ikut menyayangkan keputusan wasit yang tetap menyatakan play on terhadap kejadian itu. Serta, dia mempersoalkan lambannya mengambil sikap.

 

"Tambah memprihatinkan, sudah ada pertunjukan kungfu football dan wasit tidak jeli, Komdis PSSI pun lamban dalam mengambil keputusan," tegasnya.

 

Sebelumnya, PSSI telah merilis 18 wasit yang dinilai melakukan kesalahan hingga pekan kelima Liga 1 2022-2023. Belasan wasit tersebut dihukum pembinaan berupa tidak boleh memimpin pertandingan selama 4 hingga 10 pekan kompetisi domestik tertinggi Indonesia musim ini. ***